Belum bisa, tidak berarti tak Mampu

Ada kawan ku yang bertanya sebelum keberangkatan ku K e Maroko. “mas, bahasa yang dipakai orang Maroko itu apa?” saya jawab dengan singkat bahwa bahasa mereka adalah Arab Darija, perancis dan bahasa Spanyol untuk Maroko bagian Utara.
karena dia tahu saya dan bagaimana kemampuan bahasa saya dia menyarankan dan berpesan seperti ini
“jangan ernah berkuliah di Luar negri sebelum anda benar-benar menguasai bahasanya. Karena jika tidak, ilmu yang ingin anda ciduk dilautan itu, dinegri anda belajar tidak akan terciduk dan merasuk,kecekungan kepala anda!”.

“bayangkan kalausaja anda bersekolah disini, buku apapun yang anda baca akan anda pahai, jutaan eksemlar perpustakaan bisa anda arungi dengan tanpa kesuitan!” dia melanjutkan.

Saya sebentar merenungi kata-katanya yang menghujam itu, yang memang terlihat logis. beberapa detik saja.
lalu menghilang kebenaran logis itu dalam waktu sekejap dan keluarlah usulku.
“benar adanya mas, untuk mencoba memahami suatu ilmu itu harus ada perangkat bahasa yang top.benar…, cuma saja bahasa itu akan lebih mudah dipelajari jika kita itu benar-benar mempelajarinya dengan terus menerus dan mempraktekkannya. karena bahasa itu adalah berbicara. bahasa tidak akan mampu kita kuasai tanpa mau berbicara, dan itulah memang fungsi bahasa. biar bisa berkomunikasi dan membaca literatur bahasa asing.Ditambah lagi “ower of kepepet”. disaat kepepet, disaat genting dan mengharuskan kami bertahan hidup pasti disana kan muncul suatu power berkekuatan besar, power yang siap membatu kita menyelesaikan masalah itu.”

“saya sudah bertekad mas, dan ini tekad saya utnuk terus maju dan mencoba”balasku sebagai alasan untuk berkuliah di LN.

Pikirku, kenapa kita tidak mencoba dengan tantangan. sedangkan tantangan jelas lebih kecil bentuknya dari kosmos manusia. Allah memberikan berbagai bentuk softwer dan piranti yang maha lengkap dan sangat compatible dan canggih. kenapa tidak kita berani mencoba tantangan yang pasti dengan tanangan itu kita bertambah skill dan kuat.
apalagi alasan bahasa, itu alasan mengada-ada.

Aku sangat bersyukur bisa belajar disini, tidak hanya satu bahasa saja yang bisa kuketahui. tapi terdapat bonus beberapa bahas lain.
aku belajar bahasa Perancis, bahasa arab, bahasa Berber ,Sous dan Riff,  bahasa sanyol, bahasa suku-suku afrika yang berkabilah-kabilah itu dan tiap kabilah berdialek khas. Meski tidak terlalu ngelonthok dan mnguasai banyak kosa kata, minimal bisa paham dan sedikit berkomunikasi dengannya. Alhamdulillah.

-Sangat sayang seribu sayang, saat kita sebagai akademisi tidak mampu membaca dan menikmati literatur bahasa asing yang menyimpan beribu mutiara-

Tinggalkan komentar