COUSCOUS, ANTARA NIKMAT DAN KRAMAT

Couscous atau dalam bahasa Amazigh ( bahasa Asli kelahiran Couscous ) biasa di sebut seksu , adalah hidangan tradisional masyarakat Berber .Masakan ini disajikan di atas piring dari tanah liat yang seperti ulegan berukuran jumbo . Kuskus ditata secara menguncup lalu disiram kaldu dan ditata diatasnya rebusan daging atau sayuran di atasnya.saya kurang paham, mengenai komposisi Couscous, tetapi sayapernah bertanya kepada salah seirng kawan kami di Kampus yang berasal dari suku Ber bER , ternyata Couscous yang saya kira itu terbuat dari gilingan jagung,ternyata tidak( rasanya seperti empog jawa) , dia terbuat dari berbagai tumbuhan. Orang maroko mengatakan tumbuhan Ashmida dalam bahasa inggris Semolina.

Secara tidak sengaja diperpustakaan hardisk ustadz saya ,saya menemukan buku tua ,karangan sarjanawan abad 13 dari Andalusia yang berjudul Kitāb al-tabǐkh fǐ al-Maghrib buku resep masakan warga Maroko menjelaskan bahwa Couscous adalah makanan utama di Aljazair, Maroko, Tunisia, dan Libya , yang sangatpopuler di dunia pada waktu itu,nahkan raja raja Aleppo, Tripoli pun doyan dengan makanan dari ashmida ini.bahkan kalau anda melancong ke Eropa ,tidak sulit mencari masakan yang satu ini, karena masakan ini sudah diperkenalkan oleh imigran imigran dari Maroko, aljazair dan lainnya dan cukup disukai oleh warga Eropa.

Couscous terpilih sebagai hidangan favorit ketiga orang Perancis pada tahun 2011 dalam sebuah studi yang dilakukan oleh TNS Sofres, tim majalah Vie Pratique Gourmand dan menjadi makanan favorit pertama di Perancis Timur.
bahkan beberapa kali acara master chef enghidangkan masakan ini.Woow!.

Couscous biasa disajikan pada acara acara besar ,seperti saat ied fitri dan ied adha,selain itu tiap hari jumat ,couscous merupakan menu wajib bagi seluruh keluarga di Maroko.seakan akan couscous adalah lambang kebesaran pada hari itu.

 

Cosucous yang Keramat

Minggu lalu ,selepas sholat berjamaah di masjid ar Rahmah Tanger, saya sempat terkaget kok ,kenapa orang ramai ramai berkumpul,berderet jongkok dipinggiran jalan .waktu saya tengok ternyata mereka mengerubungi piring berukuran besar terbuat dari tanah liat , tempat resmi couscous disajikan dan ada seekor anak kambing yang dibakar tergolek disana(kambing guling). Waktu saya lewat dikerumunan itu ,tangan saya ditarik keras oleh bapak tua kenalan saya di masjid dan berkumpullah saya dengan mereka menikmati hidangan dadakan selepas sholat jumat. Saya bertanya ,kok tumben ada hajatan dadakan di siang bolong? Tanya saya penasaran. Beliau menjawab, ini kenduri dari bapak Ahmad ,yang orang tuanya meninggal kemaren malam .

Dari situ saya tahu, selain sebegai tanda kegembiraan, couscous adalah lambang kesedihan. Itulah mengapa warna couscous yang disajikan waktu upacara kematian berwarna kuning pekat .sekuning bendera duka, bendera kuning yang biasa dipasang oleh warga betawi saat ada kematian. itulah mengapa couscous sangat sakral dimata warga berber disini, umumnya warga Maroko. (Mungkin)

Tinggalkan komentar