Muhammad dan keagungan Namanya

 

Rasulullah adalah orang besar. Tidak ada nama orang yang disebut sebanyak nama Nabi Muhammad dari dulu hingga sekarang di pelbagai belahan dunia.
dalam tasyahud Sholat fardhu 9 kali dalam sehari ,belum ditambah sholat sunnah ,dalam adzan 5 waktu ,belum lagi adzan adzan saat bayi dilahirkan ke dunia,saat bencana melanda,doa keluar masuk masjid,doa qunut ,doa selepas adzan dan doa doa lainnya.
dan tentunya dalam ikrar Syahadat yang tertinggi,namanya disandingkan dengan nama Allah.tidak sempurna iman seorang muslim,tanpa menyebut dan berikrar dengan menyebut nama Rosulullah.

ini baru dimensi dunia yang terlihat, disana ada sholawat dan sanjungan dari mahluk lain,dari dimensi dimensi lain. dari jin,malaikat,pephonan,partikel atom dan seterusnya. Bahkan sampai derajad pemilik saham kehidupan ,Allah SWT. Innallah wamalaikatahu yusholluna Ala Nabi, yaAyyuhalladzina Amanuu Shollu alaihi wasallimu taslima.

pertanyaannya, berapa kali nama Nabi Anda ucap dalam sehari dan semalam?

 

KH.Sya’roni Ahmadi

KH SYA’RONI AHMADI AL HAFIDZ Kudus

by Cah Angon Sak Paran-paran on Saturday, March 3, 2012 at 5:23am ·

Potret Seorang Pendidik Agama Yang Ulung

Terlahir dari keluarga santri, sejak kecil kiai Sya’roni dikenal sebagai anak yang gandrung mengkaji agama, mulai dari al-Quran sampai tauhid, fikih, tasawuf dan sebagainya. Terbukti, meskipun berasal dari keluarga dari ekonomi pas-pasan, beliau rajin mengikuti pengajian-pengajian yang diadakan di sekitar kota Kudus. Sya’roni kecil termasuk anak yang cerdas. Pada usia 11 tahun berliau sudah hafal kitab Alfiyah Ibnu Malik bahkan hafal al-Quran pada usianya yang ke-14.

Kiai Sya’roni merupakan anak yang ke tujuh dari delapan bersaudara. Beliau ditinggalkan ibundanya semenjak kecil tepatnya ketika berusia 8 tahun. Sepeninggal ibunya kiai Sya’roni di asuh oleh sang ayah. Namun masa ini pun tidak berlangsung lama. Karena menginjak usiannya yang ke 13 tahun, kiai Sya’roni ditinggal oleh ayahnya. Lengkap sudah duka kiai Sya’roni karena sejak saat itu ia menjadi anak yatim piatu.

 

Dalam pendidikan formalnya beliau sempat mengenyam pendidikan di Madrasah Diniyah Mu’awanah di Madrasah Ma’ahid lama -(pada masa KH. Muchit). Sedangkan pendidikan non formalnya, baliau banyak belajar dari satu tempat ke tempat lain. Untuk belajar al-Qur’an utamanya Qira’ah al-Sab’iyyah berliau berguru kepada KH. Arwani Amin Kudus yang mengasuh pondok Yanbu’ul Qur’an. Beliau juga sempat berguru kepada KH. Turaikhan Ajjuhri. Sedangkan guru-gurunya yang lain adalah KH. Turmudzi dan KH. Asnawi dan lain-lain.

 

Kiai Sya’roni banyak dikenal sebagai sosok yang menguasai ilmu agama secara interdisipliner. Beliau tidak hanya mahir dalam ilmu tafsir, tetapi juga dalam ushul al-fiqh, fikih, mantiq, balaghah dan sebagainya. Dalam hal al-Qur’an, baliau tidak hanya pandai membacanya namun juga pintar melagukannya bahkan beliau menjadi dewan Musabawah Tilawatil al-Qur’an (MTQ) tingkat nasional.

 

Setelah sekian lama bergumul dengan ilmu dan pengajian-pengajian, kiai Sya’roni akhirnya menikah pada tahun 1962. Beliau menyunting seorang gadis bernama Afifah. Dari pernikahan itu beliau deianugerahi 8 anak putra, 2 anak laki-laki dan 6 anak perempuan.

 

Model dan Strategi Dakwah

Setelah sekian lama belajar, Kiai Sya’roni mulai berdakwah di masyarakat dalam usianya yang sangat muda. Dalam melaksanakan dakwah Islamiyah ini, Kiai Sya’roni menggunakan dua model. Pertama yakni model dakwah di masjid-masjid atau di sebuah rumah warga yang dijadikan tempat untuk mengaji; kedua adalah pengajian umum atau tabligh akbar.

 

Metode pertama ini biasanya dipakai dan dikonsumsi oleh masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Pengajian yang dilakukan sudah ditetapkan jadwalnya dan proses pengajarannya pun dilakukan secara berkesinambungan. Sedang model kedua biasanya dipakai untuk berdakwah di luar daerah. Hal ini karena di samping masalah waktu yang tidak memungkinkan untuk berdakwah dengan model pertama juga terkadang karena permintaan dari penduduk setempat.

 

Dalam melakukan dakwah Islamiyah, sekitar tahun 1960 sampai 1970-an, Kiai Sya’roni dikenal sebagai tokoh yang sangat keras. Apalagi saat itu adalah masa-masa meruyaknya ideologi komunisme yang dilancarkan PKI.

 

Gaya yang “keras” ini selalu dipakai Kiai Sya’roni dalam berbagai kesempatan karena keadaan waktu itu mengandaikan demikian. Baik ketika khutbah maupun pengajian umum atau tabligh akbar beliau selalu tampil dengan mengambil hukum yang tegas ketika dihadapkan pada suatu permasalahan yang terjadi dalam masyarakat (waqi’iyyah). Konon gaya seperti ini sering dipakai KH. Turaikhan dalam berdakwah.

 

Namun sekitar periode 1980-an, kiai Sya’roni mulai banting setir. Gaya dakwah yang selama ini dilakukan dengan nada keras dirubah total dengan memakai gaya yang melunak. Perubahan gaya dalam berdakwah ini dilakukan dengan pendekatan komparatif yakni merujuk kepada pergeseran masyarakat dari waktu ke waktu serta logika kebutuhan masyarakat yang tiap saat berubah. Karena masyarakat dari waktu ke waktu berubah maka metode berdakwah pun mesti berubah

 

Latar Politik

Zaman penjajahan Belanda Kiai Sya’roni sempat terlibat dalam perang perang gerilya dalam rangka pengusiran Belanda dari muka bumi Indonesia. Tahun 1965 yakni masa pemberontakan PKI Kiai Sya’roni juga merupakan salah seorang yang menjadi target operasi yang dilakukan oleh PKI. Hal ini karena Kiai Sya’roni merupakan sosok yang rajin berkampanye dan membuat pengajian-pengajian. Kiai Sya’roni dengan tegas menolak ideologi komunisme PKI.

 

Dalam konteks kepartaian, pada 1955 Kiai Sya’roni merupakan sosok yang rajin berkampanye untuk partai ka’bah. Sampai dengan tahun 1970-an kiai Sya’roni juga sering terlibat aktif dalam partai NU sampai akhirnya NU mengambil keputusan kembali ke Khittah 1926 dalam Muktamar Situbondo. Dan beliau merupakan orang NU yang mendukung kembali khittah NU 1926. Adapun pasca khittah NU kiai Sya’roni juga sempat terlibat di Partai persatuan Pembangunan (PPP). Namun beliau hanya bermain di belakang layar dan tidak berada di garis struktural kepartaian. Beliau cenderung mengambil posisi netral.

 

Langkah ini menjadikan kiai Sya’roni mampu diterima oleh semua kalangan. Hubungan dengan pemerintah daerah yang waktu itu didominasi oleh Golkar tetap terjaga dengan baik. Ditambah lagi dengan pembawaan beliau yang lunak dan halus. Baliau juga sangat menghindari kepentingan partai dalam setiap pengajian yang dilakukan. Kegiatan kultural kiai Sya’ronipun tetap berjalan dengan baik. Bahkan beliau menjadi sosok yang disegani, baik oleh pemerintah daerah maupun kelompok-kelompok yang lain.

 

Karya-Karya

Kiai Sya’roni merupakan sosok yang bukan hanya pandai membaca kitab dan berpidato, namun beliau juga tergolong produktif dalam berkarya. Tercatat beliau kerap menulis, mensyarah dan menterjemah beberapa kitab yang digunakan untuk mengajar. Kitab-kitab tersebut banyak dikonsumsi pleh madrasah-madrasah di kota Kudus. Adapun karya-karya tersebut adalah :

 

1. Al-Faraid al-Saniyah

Kitab ini banyak mengupas tentang doktrin ahlusunnah wal jama’ah. Penyusunan kitab ini konon diilhami oleh kitab Bariqat al-Muhammadiyah ‘ala Tariqat al-Ahmadiyah milik KH. Muhammadun Pondowan, Tayu, Pati yang saat itu rajin berpidato dan mengisi pengajian untuk menolak gerakan Muhammadiyah di kota Kudus. Kiai Sya’roni menulis kitab ini selama kurang lebih dua tahun.

2. Faidl al-Asany

Kitab ini terbagi ke dalam tiga juz dan banyak membahas tentang Qira’ah al-Sab’iyyah.

3.Al-Tashrih al-Yasir fi ‘ilmi al-Tafsir

Kitab ini banyak mengupas tentang tafsir al-Qur’an mulai dari pembacaan, lafal-lafalnya, sanad, arti-arti yang berhubungan dengan hukum dan sebagainya. Kitab setebal 79 halaman ini ditulis pada tahun 1972 M/1392 H

4. Tarjamah Tarsil al-Turuqat

Kitab ini membahas ilmu manthiq

5. Tarjamah al-Ashriyyah

Kitab ini membahas ilmu Ushul al-Fiqh yang banyak mengupas tentang lafadz ‘amm dan khas, mujmal dan mubayyan, ijma, qiyas dan sebagainya. Kitab ini disusun pada hari ahad siang tanggal 29 Juni 1986 M/21 Syawal 1406 H

6. Qira’ah al-Ashriyyah

Kitab ini terdiri dari tiga juz. Penyusunan kitab ini dimaksudkan, sebagaimana penuturan kiai Sya’roni, untuk memudahkan para santri atau para siswa dalam mempelajari kitab kuning.

 

Kekinian

Selama perjuangannya di Kudus, kiai Sya’roni telah memberikan banyak hal. Tradisi santri yang sekarang ini lekat dengan masyarakat Kudus rasanya tak bisa dilepaskan dari jasa beliau. Pengajian rumahan atau di masjid-masjid seperti di masjid al-Aqsha Menara Kudus masih rutin dijalankan. Pengajian tersebut diantaranya adalah membaca al-Qur’an dan tafsir al-Qur’an. Adapun waktunya ba’da shubuh, pukul 7-8 pagi dan setelah maghrib. Dalam setiap pengajiannya, kiai Sya’roni juga mampu men-setting iklim toleransi antara beberapa kelompok yang ada, sebut saja kaum Nahdliyyin dan Muhammadiyah.

 

Dalam bidang pengembangan fisik, kiai Sya’roni banyak memberikan jasa dalam mengembangkan madrasah-madrasah di kota Kudus, seperti Madrasa Banat NU, Muallimat, Qudsiyyah, Tasywiq al-Thullab al-Salafiyah (TBS), dan Madrasah Diniyah Keradenan Kudus. Kiai Sya’roni juga tercatat sebagai penasehat Rumah Sakit Islam YAKIS dan menjabat mustasyar NU cabang Kudus. Beliau juga mengisi pengajian rutin tiap ahad pagi di Masjid Jama’ah Haji Kudus (JKH). (Disarikan dari Jurnal Inovasi dan berbagai sumber)

 

nilai iedul kabir

MENYUBURKAN MAKNA PEMBEBASAN DAN RAHMATAN LIL ‘ALAMIN DALAM BERIDUL ADLHA.

 

Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu, pemberian yang banyak (Al Kautsar). Maka lakukanlah shalat dan sembelihlah hewan qurban. Sesungguhnya orang yang mengiri hati kepadamu dia sendiri yang akan buntung nasibnya. (Al Kautsar 1-3)

 

  1. Idul Adlha merupakan cara Allah swt untuk menguji cinta manusia beriman kepadaNya. Apakah cinta manusia beriman itu betul-betul penuh atau setengah-setengah. Ketika manusia kemudian berhasil melewai atau berhasil menjawab ujian cinta ini, maka Allah akan menganugerahkan martabat dan posisi yang tinggi di hadapannya. Pahala kemuliaan yang jumlahnya setara dengan jumlah bulu hewan qurban yang disembelih ini merupakan penghargaan dari Allah terhadap hambanya yang beriman yang mampu menomorsatukan cintanya kepada Allah swt.
  2. Dalam bahasa yang lain, Allah swt lewat Idul Adlha ingin menyaksikan, apakah hamba-hambanya yang beriman mampu membebaskan diri dari berbagai jeratan cinta semu dalam kehidupan di dunia ini. Seperti cinta kepada harta, wanita, kekuasaan, sukses nama dan bayang-bayangnya yang gemerlap.  Pembebasan diri dari jeratan cinta semu merupakan tugas berat manusia sekarang.
  3. Nilai rahmatan lil ‘alamin dari ibadah pada Idul Adlha ini terletak pada isyarat perlunya manusia beriman untuk membebaskan dirinya dari kepentingan yang sempit agar dapat berbagi kenikmatan dan kemakmuran bersama orang lain, para tetangga, para orang yang menderita dan orang-orang yang dibuat menderita oleh aneka macam struktur kemasyarakatan dan kenegaraan kita sekarang. Dalam hal ini ada dua makna pembebasan ketika seorang hamba beriman bersedia untuk berqurban pada hari raya Idul Adlha. Pembebasan dari kepentingan diri sendiri dan pembebasan orang lain dari kondisi-kondisi keterbatasan yang menghinggapinya.
  4. Berdasar pengertian di atas, Nahdlatul Muhammadiyyin, sehubungan dengan akan datangnya Hari Raya Idul Adlha 1432 H mengharap  Islam dan para pemimpin Islam Indonesia untuk lebih mengedepankan dan lebih menyuburkan spirit pembebasan dan spirit rahmatan lil ‘alamin yang terkandung dalam rangkaian ibadah Idul Adlha 1432. sebab spirit pembebasan dan spirit rahmatan lil’alamin inilah yang kini dibutuhkan oleh umat dan bangsa Indonesia yang tengah dibebani oleh berbagai persoalan berat yang berasal dari berbagai dalam dan dari luar dirinya.
  5. Semoga Allah senantiasa meredlai perjuangan kita semua. Amin.

 

oleh: jamiyah   Nahdlatul Muhammadiyyin

doa kemerdekaan

Ya Allah ya Tuhan kami,

Wahai Keindahan yang menciptakan sendiri segala

yang indah,

Wahai Pencipta yang melimpahkan sendiri segala

anugerah

Wahai Maha Pemurah yang telah menganugerahi

kami negeri sangat indah dan bangsa yang

menyukai keindahan,

Ya Allah yang telah memberi kami kemerdekaan

yang indah,

Demi nama-nama agungMu yang maha indah

Demi sifat-sifat suciMu yang maha indah

Demi ciptaan-ciptaanMu yang serba indah

Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami,

dan bangsa kami

kepekaan menangkap dan mensyukuri keindahan

anugerahMu.

Keindahan merdeka dan kemerdekaan

Keindahan hidup dan kehidupan

Keindahan manusia dan kemanusiaan

Keindahan kerja dan pekerjaan

Keindahan sederhana dan kesederhanaan

Keindahan kasih sayang dan saling menyayang

Keindahan kebijaksanaan dan keadilan

Keindahan rasa malu dan tahu diri

Keindahan hak dan kerendahan hati

Keindahan tanggung jawab dan harga diri

Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami,

dan bangsa kami

kemampuan mensyukuri nikmat anugerahMu

dalam sikap-sikap indah yang Engkau ridlai

Selamatkanlah jiwa-jiwa kami

dari noda-noda yang mencoreng keindahan

martabat kami

Pimpinlah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan

bangsa kami

ke jalan indah menuju cita-cita indah

kemerdekaan kami

Kuatkanlah lahir batin kami

untuk melawan godaan keindahan-keindahan

imitasi

yang menyeret diri-diri kami dari keindahan sejati

kemanusiaan dan kemerdekaan kami

Merdekakanlah kami dari belenggu penjajahan

apa saja selain penjajahanMu

termasuk penjajahan diri kami sendiri

Kokohkanlah jiwa raga kami

untuk menjaga keindahan negeri kami.

Ya Malikal Mulki Ya Allah yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa

Jangan kuasakan atas kami –karena dosa-dosa kami–

penguasa-penguasa yang tak takut kepadaMu

dan tak mempunyai belas kasihan kepada kami.

Anugerahilah bangsa kami pemimpin yang hatinya

penuh dengan keindahan cahaya kasihsayangMu

sehingga kasihsayangnya melimpahruahi rakyatnya

Jangan Engkau berikan kepada kami pemimpin

Yang merupakan isyarat kemurkaanMu atas bangsa kami

 

Wahai Maha Cahya di atas segala cahya

Pancarkanlah cahyaMu di mata dan

pandangan kami

Pancarkanlah cahyaMu di telinga dan

pendengaran kami

Pancarkanlah cahyaMu di mulut dan

perkataan kami

Pancarkanlah cahyaMu di hati dan

keyakinan kami

Pancarkanlah cahyaMu di pikiran dan sikap kami

Pancarkanlah cahyaMu di kanan dan kiri kami

Pancarkanlah cahyaMu di atas dan bawah kami

Pancarkanlah cahyaMu di dalam diri kami

Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya

Agar kami dapat menangkap keindahan

ciptaanMu dan meresapinya

dapat menangkap keindahan anugerahMu dan

mensyukurinya

Agar kami dapat menangkap keindahan jalan

lurusMu dan menurutinya

dapat menangkap keburukan jalan sesat setan dan

menghindarinya

 

Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya

Agar kami dapat menangkap keindahan kebenaran

dan mengikutinya

dapat menangkap keburukan kebatilan dan

menjauhinya

Agar kami dapat menangkap keindahan kejujuran

dan menyerapnya

dapat menangkap keburukan kebohongan dan

mewaspadainya

Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya

Sirnakan dan jangan sisakan sekelumit pun

kegelapan

di batin kami.

Ya Maha Cahya di atas segala cahya

Jangan biarkan

sirik dan dengki

hasut dan benci

ujub dan takabur

kejam dan serakah

dusta dan kemunafikan

gila dunia dan memuja diri

lupa akherat dan takut mati

serta bayang-bayang hitam lainnya

menutup pandangan mata-batin kami

dari keindahan wajahMu.

menghalangi kami

mendapatkan kasihMu

menghambat sampai kami

kepadaMu.

 

Ya Allah ya Tuhan kami,

Ampunilah dosa-dosa kami

Dosa-dosa para pemimpin dan bangsa kami

Merdekakanlah kami dan kabulkanlah doa kami.

Amin.

oleh: si mbah Kakung *KH.Mustafa Bisri

TEMBANG ” SETAN”

Tembang Setan
tiada henti bencana demi bencana
tak tersentuh hati nurani kita
gunung murka seluruh alam pun juga
sesungguhnya tuhan sakit hatinya

hidup gelap kita tolak cahaya
dan sekarang malah benci obatnya
tak selamat karena penuh hianat
penuh rahmat tapi milih dilaknat

iki zaman arane zaman edan
iblis setan keilangan penggawean
iki zaman zamane edan
mangan lemper dibeset metu setan
iki zaman zamane edan
seng edan ora kuat banjur edan
iki zaman zamane edan
lungo haji malah dibandem setan

ayo konco kabeh podo sengider
akeh menungso pateng sliwer dadi setan
ayo konco kabeh podo sengider
kejobo seng pancen kepengen dadi setan

hati senang suharto sudah tumbang
dan sekarang suharto-nya banyak nian
penasaran aku ikut coblosan
yang terpilih ternyata juga setan

pakai peci bareng-bareng sembahyang
hati-hati awas imamnya setan
duduk bareng sambil menguyah kacang
nonton tv liat tayangan setan

oleh : Kyai Mbeling

Indonesia will rule the world

seorang mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studynya di australia pernah becerita pada kami.

Suatu pagi,kami menjemput seseorg klien di bandara.Org itu sdh tua,kisaran 60 thn.Si Bpk adl pengusaha asal Singapura,dgn logat bicara gaya melayu&english,beliau menceritakan pengalaman2 hidupnya kpd kami yg msh muda. Beliau berkata,”Ur country is so rich!” Ah biasa banget denger kata2 itu. Tapi tunggu dulu.”Indonesia doesn’t need …the world,but the world needs Indonesia,”lanjutnya. “Everything can be found here in Indonesia,U don’t need the world.” “Mudah saja,Indonesia paru2 dunia.Tebang saja hutan di kalimantan,dunia pasti kiamat. Dunia yg butuh Indonesia! Singapura is nothing,we can’t be rich without Indonesia 500.000 org Indonesia berlibur ke Singapura tiap bulan.Bisa terbayang uang yg masuk ke kami,apartemen2 terbaru kami yg beli org2 Indonesia,ga peduli harga selangit, laku keras.Lihatlah RS kami,org Indonesia semua yg berobat.Trus,kalian tau bgmna kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan Indonesia masuk? Ya,bener2 panik.Sangat terasa,we are nothing.Kalian tau kan kalo Agustus kmrn dunia krisis beras.Termasuk di Singapura dan Malaysia? Kalian di Indonesia dgn mudah dpt beras.Liatlah negara kalian, air bersih di mana2,liatlah negara kami,air bersih pun kami beli dari Malaysia. Saya ke Kalimantan pun dlm rangka bisnis,krn pasirnya mengandung permata.Terliat glitter kalo ada matahari bersinar. Penambang jual cuma Rp 3rb/kg ke pabrik china,si pabrik jual kembali seharga Rp 30rb/ kg.Saya liat ini sbg peluang.Kalian sadar tidak kalo negara2 lain selalu takut meng-embargo Indonesia! Ya,karena negara kalian memiliki segalanya.Mereka takut kalau kalian mnjadi mandiri,makanya tidak di embargo. Harusnya KALIANLAH YG MENG- EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Belilah pangan dr petani2 kita sendiri,belilah tekstil garmen dr pabrik2 sendiri.Tak perlu impor klo bs produk sendiri. Jika kalian bs mandiri,bisa MENG- EMBARGO DIRI SENDIRI, INDONESIA WILL RULE THE WORLD!! tolong share ya biar sampe ke seluruh bangsa Indonesia…

 

MENYUBURKAN MAKNA PEMBEBASAN DAN RAHMATAN LIL ‘ALAMIN DALAM BERIDUL ADLHA.

oleh Nahdlatul Muhammadiyin pada 08 November 2011 jam 8:23

 

Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu, pemberian yang banyak (Al Kautsar). Maka lakukanlah shalat dan sembelihlah hewan qurban. Sesungguhnya orang yang mengiri hati kepadamu dia sendiri yang akan buntung nasibnya. (Al Kautsar 1-3) Idul Adlha merupakan cara Allah swt untuk menguji cinta manusia beriman kepadaNya. Apakah cinta manusia beriman itu betul-betul penuh atau setengah-setengah. Ketika manusia kemudian berhasil melewai atau berhasil menjawab ujian cinta ini, maka Allah akan menganugerahkan martabat dan posisi yang tinggi di hadapannya. Pahala kemuliaan yang jumlahnya setara dengan jumlah bulu hewan qurban yang disembelih ini merupakan penghargaan dari Allah terhadap hambanya yang beriman yang mampu menomorsatukan cintanya kepada Allah swt. Dalam bahasa yang lain, Allah swt lewat Idul Adlha ingin menyaksikan, apakah hamba-hambanya yang beriman mampu membebaskan diri dari berbagai jeratan cinta semu dalam kehidupan di dunia ini. Seperti cinta kepada harta, wanita, kekuasaan, sukses nama dan bayang-bayangnya yang gemerlap. Pembebasan diri dari jeratan cinta semu merupakan tugas berat manusia sekarang. Nilai rahmatan lil ‘alamin dari ibadah pada Idul Adlha ini terletak pada isyarat perlunya manusia beriman untuk membebaskan dirinya dari kepentingan yang sempit agar dapat berbagi kenikmatan dan kemakmuran bersama orang lain, para tetangga, para orang yang menderita dan orang-orang yang dibuat menderita oleh aneka macam struktur kemasyarakatan dan kenegaraan kita sekarang. Dalam hal ini ada dua makna pembebasan ketika seorang hamba beriman bersedia untuk berqurban pada hari raya Idul Adlha. Pembebasan dari kepentingan diri sendiri dan pembebasan orang lain dari kondisi-kondisi keterbatasan yang menghinggapinya. Berdasar pengertian di atas, Nahdlatul Muhammadiyyin, sehubungan dengan akan datangnya Hari Raya Idul Adlha 1432 H mengharap Islam dan para pemimpin Islam Indonesia untuk lebih mengedepankan dan lebih menyuburkan spirit pembebasan dan spirit rahmatan lil ‘alamin yang terkandung dalam rangkaian ibadah Idul Adlha 1432. sebab spirit pembebasan dan spirit rahmatan lil’alamin inilah yang kini dibutuhkan oleh umat dan bangsa Indonesia yang tengah dibebani oleh berbagai persoalan berat yang berasal dari berbagai dalam dan dari luar dirinya. Semoga Allah senantiasa meredlai perjuangan kita semua. Amin.

Amerika Ada Karena Indonesia


Apakah kita bisa menjadi bangsa yang besar?

Apakah bangsa kita bisa mengubah dunia?

Kalau kita lihat sejarah, sebenarnya bangsa Indonesia sudah menjadi bangsa yang mengubah dunia. Berdirinya sebuah Amerika, salah satunya, adalah karena Indonesia.

 

 

Tidak percaya?

Mari kita lihat sejarah Amerika.

Banyak yang tidak tahu, kalau tidak ada Indonesia tidak ada Amerika.

Ya. Mau tahu bagaimana alasannya?

 

Amerika terbentuk berawal dari Columbus menemukan benua Amerika.

Tahukah kenapa Columbus tidak sengaja menemukan benua Amerika?

Karena Columbus mau pergi ke Indonesia – ya ke Indonesia bukan India.

Pelaut asal Genoa, Italia tersebut berlayar dengan didanai Kerajaan Spanyol untuk mencari rempah-rempah ke Indonesia.

Di Eropa harga rembah-rempah asal Indonesia bisa dijual berlipat ganda.

(Ingat, India di tidak dikenal sebagai negara penghasil rempah-rempah).

 

Selama ini banyak orang menyangka bahwa yang dicari Columbus adalah negara India yang kita kenal sekarang,

Padahal maksudnya adalah Indonesia. Bahasa Inggrisnya Indie bahasa Belandanya Indische.

Negara-negara di Eropa masih menyebut Indonesia sebagai India sampai tahun 1949 ketika Belanda mengakui kedaulatan Indonesia.

Nama Indonesia sendiri sebenarnya berasal dari kesalahpahaman ini. Nama Indonesia berasal dari kata Indu, bahasa Latin, artinya: India; Nesia, asal katanya adalah nesos, bahasa Yunani, artinya: kepulauan.

 

Bangsa Indonesia sendiri sampai tahun 1920-an masih menyebut India, misalnya PKI yang berdiri tahun 1920 kepanjangannya adalah adalah Perserikatan Komunis India. Yang pertama mempopulerkan nama Indonesia adalah Sukiman wiryosandoyo yang nantinya menjadi ketua Partai islam Masyumi. Ia yang mengubah nama Indonesische Vereniging menjadi Perhimpunan Indonesia.

 

Kembali lagi ke sejarah Amerika.

Jika kini Amerika kita kenal sebagai salah satu negara yang banyak mengubah dunia,

maka kita boleh bangga karena benua itu ditemukan karena salah satunya karena rempah-rempah Indonesia.

Di Amerika hari mendaratnya Columbus dijadikan libur nasional dengan nama Columbus Day. Itu adalah hari ketika pelaut tersebut nyasar waktu menuju Indonesia.

Jadi tidak salah kan kalau saya bilang Amerika ada salah satunya karena Indonesia.

 

Apa yang bisa kita pelajari dari sejarah ini?

Bangsa kita sebenarnya secara alamiah punya segalanya untuk mengubah dunia.

Dulu sudah terbukti, sudah pernah terjadi, diantaranya sbg pemrakarsa Gerakan Non Blok oleh Mr. Soekarno pada masa orde lama.

 

Kini kita masih punya kekayaan alam yang kalau tak bisa dibilang melimpah lagi tapi paling tidak masih cukup utk mensejahterakan kehidupan rakyat yg makin sulit. Kita juga punya posisi yang strategis dalam berbagai aspek. Tinggal bagaimana kita mampu mengoptimalkannya.

 

Bila segelintir anak bangsa yang kebetulan saat ini sedang jadi penguasa atau pemimpin negeri tidak mampu mewujudkan impian rakyatnya, sudah saatnya kita berfikir untuk menggantinya …

keseimbangan

Asal Jawab …

 

By : Masyarakat Miskin Kota

 

Sudah seharian seorang penjual roti keliling kampung, masuk gang – keluar gang menyusuri jalanan sempit dan becek hanya tuk menjajakan rotinya namun hingga siang menyentak tak satupun dari sekian banyak jenis rotinya laku terjual.

 

Dengan peluh mulai merambat disekitar tubuh, akhirnya si penjual roti pun memutuskan untuk mengubah dan memutar arah sasaran jualannya. Kali ini tempat yg dituju adalah kompleks perumahan elit yang terletak di seputaran pusat kota, setelah gagal berjualan disekitar kampung perumahan2 masyarakat awam.

 

Ketika matahari mulai condong ke barat menandakan hari mulai sore, si penjual rotipun mulai mengkayuh sepeda tua nya menuju kota dengan gerobak roti masih tetap bertengger kokoh dibagian belakang. Melintasi jalan raya kota yg ramai ditambah dengan beban pikiran yg berkecamuk dan tak menentu, membuat si penjual roti kurang hati2 dan concern di jalan raya sampai suatu ketika ia diserempet oleh angkutan umum yg sedang mengejar waktu hingga sipenjual roti terjatuh dan terbaring di atas trotoar jalan, sedangkan angkutan umum terus melaju kencang dan menghilang dari pandangan.

 

Peristiwa itu langsung ditangani oleh seorang polisi lalu lintas yg kebetulan sedang melintas di tempat kejadian. Melihat ada korban lakalantas sdg terbaring di atas trotoar si Polantas itupun bertanya pada si penjual roti yg sdg merintih kesakitan namun masih tampak sadar.

 

”Ada apa pak” tanya Polantas pada si Penjual roti ingin memastikan kejadian yang sebenarnya lewat penuturan langsung korban.

 

Si Penjual roti yang udah mulai sekarat spontan menjawab ” ada nenas, keju, coklat sama mocca” setelah itu iapun jatuh pingsan.

 

Humor dan Hikmah :

 

Cerita humor di atas sepintas lalu memprihatinkan karena menyoroti tentang kisah perjuangan hidup rakyat kecil sbg penjual roti utk mempertahankan hidupnya atau bahkan hidup keluarganya. Hal ini bisa saja terjadi nyata dikehidupan  masyarakat awam walaupun dgn profesi yg berbeda.

 

Namun ada yang menarik yang dapat kita ambil hikmahnya, yakni tentang dialog akhir antara si penjual roti dgn polantas sebelum si penjual roti itu pingsan. Apa yang dapat kita petik hikmah dari dialog tersebut ?

 

Inilah potret hidup anak manusia yg selalu cendrung memikirkan urusan keduniawian. Ditengah2 kesekaratannya si penjual roti masih saja memikirkan tentang roti jualannya.

 

Salahkan kita bila selalu memikirkan urusan keduniawian ? Tidak.

Namun jangan terlalu berlebihan sehingga semua urusan hidup hanya diukur dari kacamata kebendaan atau keduniawian semata. Hendaknya dalam menjalani kehidupan ini harus selaras antara dunia dan akhirat, antara karya di dunia dan amaliyah utk akhirat.

 

Sering kita lihat contoh, pada saat orangtua yg memiliki banyak harta akan mendekati ajal yang mereka cemaskan adalah tentang urusan pembagian warisan harta mereka kepada anak2nya kelak. Mereka khawatir bahwa sepeninggal mereka harta warisan yg ditinggalkan akan menjadi bumerang dan pemicu perselihan bagi anak2 mereka. Bahkan untuk menghindari munculnya perselisihan diantara anak-anak mereka, banyak orangtua yg sudah mengatur dan menetapkan pembagian harta warisan ini jauh-jauh hari sebelumnya, baik melalui penunjukan jasa seorang pengacara maupun berupa surat wasiat warisan utk mengatur pembagiannya.

 

Namun hanya sedikit orangtua yang mengkhawatirkan bahwa begitu mereka meninggalkan dunia, siapakah yang akan mengurus fardu kifayah mereka, meneruskan majelis taklim yg senantiasa mereka hadiri, memberi makan fakir miskin, membayar zakat mal harta mereka, menyantuni anak2 yatim dan orang tua jompo yang tak berdaya, meneruskan dan mengelola yayasan amal mereka hingga memberi sedekah rutin bagi para kaum dhuafa yang sangat membutuhkannya. Semoga kita mampu menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat ….

be creative man !!!

Sir Ernest Rutherford, Presiden dari Royal Academy, dan penerima Nobel Fisika menceritakan kisah ini:

 

“Beberapa waktu lalu aku menerima panggilan dari kolegaku seorang instruktur. Dia akan memberikan nilai nol untuk ujian salah seorang siswanya, tapi siswa tersebut berkeras dia harus mendapatkan nilai yang sempurna untuk hasil ujian. Sang instruktur dan siswa teresebut sepakat agar dicari seorang netral yang obyektif sebagai penengah dan aku yang dipilih”.

 

Soal ujiannya berbunyi: “Tunjukkan cara mengukur tinggi sebuah gedung dengan bantuan barometer.”

(Barometer adalah sebuah alat ukur besarnya tekanan udara yang memiliki scala ukur bar atau btu)

sebenarnya antara tinggi gedung (dlm scala meter) tidak memiliki hubungan korelasi dgn barometer.

 

Siswa itu menjawab: “Bawa barometer tersebut ke puncak gedung, ikatkan dengan sebuah tali, turunkan sampai ke jalan lalu tarik kembali ke atas, ukur panjang tali. Panjang tali itu adalah sama dengan tinggi gedung.”

 

Siswa tersebut berhak meminta nilai sempurna karena dia menjawab dengan lengkap dan benar. Disisi lain, instruktur berpedoman bahwa nilai sempurna hanya dapat diberikan atas dasar kompentensi di bidang fisika, dan jawaban siswa tsb tidak memenuhi kriteria kompentensi itu. Aku pun menyarankan ujian ulang. Aku memberikan waktu enam menit untuk menjawab soal yang sama dengan syarat harus dijawab menggunakan dalil-dalil fisika.

 

Lima menit berlalu, dia masih belum menulis apa-apa. Aku menanyakan apa dia mau menyerah, tapi dia menjawab bahwa dia punya banyak solusi thp pertanyaan tsb, hanya saja dia masih  memikirkan solusi yang terbaik. Aku menyuruhnya melanjutkan dan pada menit berikutnya dia menyerahkan jawabannya yang berbunyi “Bawa barometer ke puncak gedung, jatuhkan, dan ukur waktunya dengan stopwatch, lalu menggunakan rumus ‘jarak=0,5*percepatan*waktu^2,(d = 1/2 at²) maka tinggi gedung itu bisa diukur.”

 

Saat ini aku meminta kolegaku untuk menyerah. Dia setuju dan memberikan siswanya nilai penuh. Saat meninggalkan ruang ujian aku teringat bahwa siswa itu masih punya beberapa solusi, jadi aku menanyakan solusi apa saja yang lainnya.

 

Siswa itu menjawab, “ada banyak cara mengukur tinggi gedung dengan bantuan barometer. Misalnya, membawa barometer ke luar, lalu mengukur tinggi barometer dan panjang bayangannya, dan mengukur panjang bayangan gedung, dan dengan rumus perbandingan sederhana tinggi gedung bisa diketahui.”

 

“Kalau Anda mau cara yang lebih rumit, ikat barometer dengan tali, ayun seperti bandul di lantai dasar dan di atap untuk menghitung nilai gravitasi. Dari perbedaan nilai gravitasi tinggi gedung bisa dihitung.”

 

“Dengan metode yang sama, bila dari atap talinya di ulur sampai ke dasar lalu diayunkan seperti bandul, tinggi gedung bisa dihitung melalui periode ayunan.”

 

“Ini cara kesukaan saya, bawa barometer ke tempat pemilik gedung lalu katakan: ‘Pak, ini ada sebuah barometer, bila Anda memberitahukan tinggi gedung Anda, saya akan memberikan barometer ini.”

 

Saya bertanya apakah dia tidak mengetahui cara konvensional untuk memecahkan masalah tersebut. Dia jawab kalau dia tahu, tapi dia tidak mau terpaku pada satu pola pemikiran saja.

 

Siswa itu bernama Niels Bohr, peraih Nobel di bidang fisika tahun 1922 dan salah satu ilmuwan fisika yang paling berpengaruh di abad 20.

 

Apa Hikmahnya … ?

 

Sering kali kita memecahkan masalah hanya terpaku pada cara2 lama yang konvensional dan klasik, dengan alasan karena metoda tsb telah sering digunakan orang2 sebelumnya. Kita enggan dan jarang mau berpikir kreatif  untuk menemukan metoda baru dalam memecahkan persoalan yang sama. Kemalasan dan tak ingin berpikir sulit lah yang membuat diri kita selalu hidup monoton dan tanpa variasi dan perubahan, sehingga perjalanan hidup tampak membosankan.

Maukah anda berfikir kreatif agar hidup lebih bervariasi … ?

masyarakat miskin